Jum`at pagi (21/02) salah satu orda (organisasi daerah) yang ada di Pondok Pesantren Al-Iman yakni ISKAMAS (Ikatan Santri Kebumen & Banyumas) mengadakan acara peringatan Isra` Mi`raj Nabi Muhammad Saw. Organisasi yang berisi sekumpulan wong-wong ngapak ini sengaja mengadakan acara peringatan Isra` Mi`raj meskipun jika menilik penanggalan hijriyah belum memasuki bulan Rajab. Kepengurusan orda bersikukuh mengadakan acara tersebut sebagai first impression (memberikan kesan awal) kepengurusan anyar orda tersebut. Oleh karena itu, tidak tangung-tanggung, mereka pun langsung ngaturi al-Mukarram Ustadz Hasan Agil Ba’abud sebagai penceramahnya.
Setelah berbagai runtutan acara terlaksana dan memasuki acara inti yakni mau`idzah, 400-an lebih anggota ISKAMAS yang hadir, dengan seksama mendengarkan petuah-petuah ceramah yang disampaikan Ustadz Hasan. Pada awal ceramahnya Ustadz Hasan menyampaikan tentang pentingnya penanggalan Hijriyah yang dewasa ini kurang mendapat perhatian oleh orang muslim sendiri khususnya kalangan milenial. Hal ini memang tak dapat dipungkiri, sebab pemakaian penanggalan masehi memang lebih banyak dalam keseharian muslim di Indonesia. Misalkan saja penanggalan di dunia pendidikan, perkantoran, kedokteran dan masih banyak lagi. Penanggalan hijriyah dan atau penanggalan jawa biasanya hanya dipakai di desa-desa dan pesantren. Padahal penanggalan hijriyah yang dimiliki umat islam tidak kalah penting, hebat, dan akurat jika diterapkan. Dalam hal ini Ustadz Hasan memberi contoh bagaimana seorang dukun bayi yang memanfaatkan penanggalan jawa atau hijriyah untuk menghitung usia kehamilan. Dukun bayi akan memiliki perhitungan lebih tepat dibandingkan dengan bidan yang menggunakan perhitungan kalender Masehi.
Selanjutnya Ustadz Hasan juga menyampaikan tentang keutamaan bulan Rajab beserta amalan-amalannya. Diantara amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Rajab menurut beliau adalah puasa dan dzikir. Menurut beliau, puasa di bulan Rajab bisa dilaksanakan tanggal berapa saja, bisa pada tanggal 1, 2, 3 atau pada tanggal genapnya, adapun niat puasa rajab sebagai berikut:
نويت صوم غد لرجب سنة لله تعالي
Diakhirat kelak orang yang berpuasa di bulan Rajab dijanjikan dapat meminum air dari Nahru Rajab (Sungai Rajab).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (إنَّ في الْجَنَّةِ نَهْرًا يُقَالُ له رَجَبٌ أَشَدُّ بَيَاضًا من اللَّبَنِ وَأَحْلَى من الْعَسَلِ من صَامَ من رَجَبٍ يَوْمًا سَقَاهُ اللَّهُ من ذلك النَّهْرِ)
Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sungai yang disebut Rajab, lebih putih dari susu, lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa dari bulan Rajab satu hari, maka Allah kelak memberinya minum dari sungai tersebut.”
Selain puasa ada pula dzikir yang sangat afdhal untuk dilaksanakan pada Bulan Rajab yakni membaca سبحان الحي القيوم 100 kali setiap hari di 1/3 awal, lalu membaca سبحان الله الأحد الصمد 100 kali setiap hari pada 1/3 kedua, dan membaca سبحان الله الرءوف100 kali setiap hari pada 1/3 akhir bulan rajab. Seperti yang tertulis pada kitab Nuzhatul Majaalis halaman 239 :
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ كُلَّ يَوْمٍ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَّلِ مِنْ رَجَبٍ سُبْحَانَ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ وَكُلَّ يَوْمٍ مِنَ الْعَشْرِ الثَّانِيِ مِائَةَ مَرَّةٍ سُبْحَانَ اللهِ الْأَحَدِ الصَّمَدِ وَمِنَ الْعَشْرِ الثَّالِثِ مِائَةَ مَرَّةٍ سُبْحَانَ اللهِ الرَّءُوْفِ لَمْ يَصِفْ اَلْوَاصِفُوْنَ مَا يُعْطَى مِنَ الثَّوَابِ
Dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Barang siapa setiap hari dari sepuluh awal bulan Rajab membaca SUBHAANAL HAYYIL QOYUUM 100 kali, dan sepuluh kedua :SUBHAANAL AHADISHSHOMAD 100 kali, dan sepuluh ketiga SUBHAANALLOOHIRRO`UUF 100 kali, maka orang yang mensifati tidak bisa mensifati pahala yang akan diberikan kepada orang tersebut.” Dan ada juga amalan berupa selawat yang mungkin sudah masyhur di telinga, yakni
”اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان “ .
Pada akhir ceramahnya beliau menceritakan ulang kembali kisah Isra` Mi`raj yang begitu menakjubkan, dimana pada kejadian itu Nabi diberi oleh-oleh berupa ibadah yang setiap hari dilakukan umat Islam yakni salat. Beliau pun berpesan kepada hadirin untuk senantiasa menjaga salat dengan melantunkan selawat dengan lirik sebagai berikut:
Eman-eman temen cah ayu ora sembayang (2x)
Siti Fatimah luwih ayu ya sembayang (2x)
Eman-eman temen cah bagus ora sembayang (2x)
Nabi yusuf luwih bagus ya sembayang (2x)
Setelah jam menunjukan pukul 11.30 Ustadz Hasan mengakhiri mau`idzah beliau dengan do`a.
(M. Ulil Fahmi)
0 Komentar